KEMBANGKAN SAYAP, KOMBEL SMADA ISI DIKLAT PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI MGMP BAHASA INDONESIA KABUPATEN SEMARANG

BERGAS – MGMP SMA Bahasa Indonesia Kabupaten Semarang dalam agenda temu rutinannya menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan pembelajaran berdiferensiasi di Aula SMA Negeri 1 Bergas Kabupaten Semarang (7/3).

Agenda tersebut menjadi agenda pertama Komunitas Belajar SMADA melebarkan sayap menjadi narasumber pendidikan dan pelatihan.

Diwakili oleh Fajar Arif Setyawan dan Muhammad Ulil Fachrudin dari Kombel SMADA menjadi narasumber pada acara tersebut.

Dua narasumber tersebut diminta mengisi praktik baik dan aksi nyata pembelajaran diferensiasi yang menjadi salah satu syarat keterlaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah.

Materi disampaikan secara bergantian. Muhammad Ulil Fachrudin mengisi materi dasar pengertian, filosofis, dan hukum penerapan pembelajaran diferensiasi.

Lalu diteruskan dengan materi komponen-komponen yang ada pada pembelajaran berdiferensiasi, seperti assesmen diagnostik guna ketahui gaya belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa.

Selain itu, ada pula pengertian dari komponen diferensiasi lain seperti diferensiasi produk, diferensiasi proses, dan diferensiasi konten.

Terlihat peserta yang terdiri dari guru-guru Bahasa Indonesia tingkat SMA ini sangat antusiasi mengikuti jalannya pelatihan.

Kemudian, dilanjutkan oleh narasumber kedua Fajar Arif Setyawan dengan aksi nyata. Dalam paparannya, diberikan penguatan serta contoh-contoh dalam pelaksanaan diferensiasi di kelas.

Pasca pelatihan, peserta guru diberi motivasi untuk memulai praktik secara berkelompok. Peserta guru diminta menyusun rencana pembelajaran diferensiasi di secarik kertas.

Dari hasil kerja tersebut, beberapa orang perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil susunan rencana pembelajaran diferensiasi.

Dalam refleksinya di akhir pertemuan, peserta guru merasa senang dan jadi tahu tentang pelaksanaan dan makna pembelajaran berdiferensiasi tersebut.

Langkah pertama Kombel SMADA untuk kembangkan sayapnya dapat dikatakan bermanfaat untuk guru-guru di sekolah lain. (MUF)

 

 

Penulis: Muhammad Ulil Fachrudin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.